Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Sejarah Sungai Pawan Ketapang, Kalimantan Barat

Gambar
Pada jaman dahulu terdapat sebuah pohon ketapang raksasa yang tumbuh sangat subur daerah kota ketapang, saking besar dan rimbunya pohon tersebut menutupi kota ketapang dari terpaan sinar matahari, sehingga penduduk setempat sangat kesulitan untuk menjemur padi hasil ladang mereka....sampai-sampai menurut cerita masyarakat jaman dahulu harus menjemur padi mereka sampai ke daerah padang tikar. Dulu kota ketapang adalah adalah suat daerah yang sangat aneh. seluruh daerahnya ditutupi oleh pohon ketapang yang sangat besar, hingga daerah tersebut hampir tidak ada cahaya matahari. namun semakin berkembangnya jaman maka rakyat berusaha menyingkirkan pohon ketapang raksasa tersebut(menebang) sehingga disepakatilah pohon tersebut harus ditebang. selanjutnya setelah di tebang pohon tersebut tumbang dengan berbagai cara yang pada akhirnya bekas tumbangnya pohon tersebut lama-kelamaan terbentuklah sebuah sungai dimana bekas pohon induk membentuk sungai induk( sungai pawan ) dan rantin

Adat Istiadat Orang Melayu Kayong, Ketapang Kalimantan Barat

Gambar
Suku Melayu Kayong hidup di sekitar wilayah pantai, pulau-pulau kecil, dan pedalaman hutan di Ketapang. Dari kehidupan ini, terlihat kedekatan mereka dengan alam. Orang Melayu Kayong memiliki sejarah asal-usul yang unik. Menurut M. Dardi D. Has (2008) dalam buku Kebudayaan, Adat Istiadat, dan Hukum Adat Melayu Ketapang , mereka adalah keturunan campuran dari Jawa (Prabu Jaya), Palembang (Sang Maniaka), Bugis (Daeng Manambon), Berunai (Raja Tengah), dan Siak (Tengku Akil). Menurut asal-usul di atas, terlihat kebudayaan orang Melayu Kayong menjadi agak berbeda dengan masyarakat Ketapang pada umumnya. Meskipun mayoritas Islam, namun orang Melayu Kayong banyak mengadopsi ritual keyakinan lainnya, misalnya dalam upacara adat sunatan mereka membaca mantra-mantra dan meletakkan sesaji tertentu di sela-sela pembacaan Al quran. Mereka juga masih mempercayai pantangan-pantangan tertentu yang disebut pantang penti dan pamali. Realitas ini menarik untuk dikaji lebih lanjut karena orang M

CERITA DI BALIK BUNDARAN ALE-ALE (KETAPANG)

Gambar
" Bundaran Ale-ale " begitulah sebutan masyarakat Ketapang untuk tugu pada sebuah bundaran yang terdapat di salah satu perempatan jalan raya di Kabupaten Ketapang. Bundaran Ale-ale juga kabarnya adalah merupakan titik nol dari Kota Ketapang. Bundaran ini terletak di perempatan Jl. R. Suprapato dan Jl. K.H. Murni. Di sebelah selatan bundaran ini terdapat Sungai Pawan dan sebuah jembatan yang disebut Jembatan Pawan 1. Jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Delta Pawan dengan Kecamatan Muara Pawan. Bundaran ini melambangkan Kota Ketapang sebagai Kota Ale-ale. Sementara, ale-ale sendiri adalah sejenis kerang yang dapat dikonsumsi dan sekaligus menjadi makanan khas daerah ini. Kerang jenis ale-ale ini katanya hanya terdapat di Ketapang saja. Para nelayan Ketapang mengambil kerang ini di kuala Sungai Pawan. Konon ada sebuah legenda tentang ale-ale, yakni cerita tentang sebuah pohon super besar yang dinamakan Pohon Ketapang. Dahulu, orang-orang hidup di bawah pohon itu. S